Sabtu, 17 Agustus 2013

Model Pembelajaran Satuan Pelajaran

1. Pengertian Model Satuan Pelajaran Pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaanya mencapai hasil yang diharapkan. Langkah-langkah tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan mengajar. Proses penyusunan perencanaan pengajaran memerlukan pemikiran-pemikiran sistematis untuk memproyeksikan/memperkirakan mengenai apa yang akan dilakukan dalam waktu melaksanakan pengajaran. Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau lebih dikenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan terkecil (Sudjana, 2002: 137). Hal senada juga dikemukakan oleh Syaodih, (1988:218) bahwa guru mengembangkan perencanaan dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu semester, satu minggu, atau beberapa jam saja. Untuk satu tahun dan semester disebut sebagai program unit, sedangkan untuk beberapa jam pelajaran disebut program satuan pelajaran, yang dalam implementasi kurikulum 2004 memiliki komponen kompetensi dasar, materi standar, prosedur pembelajaran/pengalaman belajar, metode dan evaluasi berbasis kelas, serta bahan/alat yang digunakan. 2. Tujuan Model Satuan Pelajaran Dalam model ini mempunyai tujuan agar guru dapat menjalankan proses pembelajaran yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut: a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan). b. Kompetensi dasar dan indicator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat dikutip/diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. c. Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar). d. Media (yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran). e. Strategi pembelajaran/scenario/tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi. 3. Sintak Model Satuan Pelajaran Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi : 1) Kegiatan awal Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Kegiatan pendahuluan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain: a) Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang guru perlu menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa. b) Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya: - Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa. - Menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya. 2) Kegiatan inti Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan inti setidaknya mencakup: 1) penyampaian tujuan pembelajaran; 2) penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan: pendekatan dan metode, sarana dan alat/media yang sesuai dll.; 3) pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa; 4) melakukan pemeriksaan/pengecekan tentang pemahaman siswa. Dalam langkah ini, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran, yaitu: v Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi pembelajaran lebih bersifat fakta, atau formatif terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran. Sehingga cenderung metode ceramah dan Tanya jawab akan banyak digunakan. v Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajarannya lebihmengembangkan konsep/sub-pokok bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas social, sikap, nilai, kerjasama, dan aktivitas dalam pemecahan masalah melalui kelompok belajar siswa. Kegiatan guru akan lebih banyak mengawasi dan memantau kelompok belajar, sehingga setiap siswa dalam kelompok turut berpartisipasi. v Kegiatan belajar individual, artinya setiap anak yang belajar di kelas mengerjakan atau melakukan kegiatan belajar masing-masing. Kegiatan belajar tersebut mungkin sama untuk setiap siswa, mungkin pula berbeda. Dalam pembelajaran individual ini setiap siswa dituntut untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Implikasi dari pembelajaran individual ini, guru harus banyak memberikan perhatian dan pelayanan secara individual, sebab setiap individu berbeda kemampuannya. Kegiatan pembelajaran individual pun dapat digunakan apabila ingin membantu proses belajar mengajar yang mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa secara individu untuk melaksanakan kegiatan pengayaan dan perbaikan hasil proses belajar mengajar. 3) Penutup Kegiatan penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersama-sama dengan siswa. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini adalah: § Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian § Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternative kegiatan di antaranya: memberikan tugas atau latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentu, dan memberikan motivasi/bimbingan belajar. § Mengakhiri proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. f. Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan alternative tindakan yang akan dilakukan. Beragam jenis penilaian yang dapat digunakan misalnya tes tulis, kinerja, produk, proyek/penguasaan dan lain sebagainya tergantung dari aspek apa yang hendak diukur. Teknik penyampaiannya dapat diajukan kepada siswa baik secara lisan maupun tertulis. g. Sumber bahan (yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai dicantumkan). 4. Kelemahan Model Satuan pelajaran Dalam model ini memiliki kelemahan yaitu dalam penilaian itu harus sampai semua mata pelajaran itu selesai barulah mengadakan evaluasi akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar